Hadapi Era 4.0 Kementan beri peluang ASN tingkatkan Kualitas Pendidikan
By Admin
nusakini.com - Dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) c.q Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) lewat program peningkatan pendidikan Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini sejalan dengan salah satu fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini yakni SDM Unggul Indonesia Maju dengan menciptakan SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pesatnya kemajuan teknologi dan informasi atau era 4.0 yang terjadi saat ini menyebabkan persaingan global yang makin ketat dan menuntut kecepatan menangkap peluang. Disinilah kompetensi SDM termasuk ASN diperkuat, salah satunya melalui pendidikan, ASN atau yang lebih dikenal dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus memiliki profesionalisme dan pengetahuan yang terus berkembang.
Kementan memberikan peluang bagi ASN lingkup Kementan untuk melanjutkan pendidikan melalui pemberian beasiswa tugas belajar yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pembinaan PNS. Tugas belajar merupakan program pendidikan yang pelaksanaannya dibiayai oleh Kementerian Pertanian atau sumber pembiayaan dari lembaga lain. Adanya kesempatan program pendidikan merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian, tidak hanya bagi pegawai yang bersangkutan, tetapi juga bagi atasannya agar memberi kesempatan bagi bawahannya untuk melanjutkan pendidikan.
Kepala Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) BPPSDMP, Setya Budhi Udrayana pada kegiatan Penandatangan Perpanjangan Naskah perjanjian Kerjasama dengan Perguruan Tinggi (PTN) mitra dan Evaluasi Kegiatan Tugas Belajar pada awal November 2019 di Bali menjelaskan bahwa pelaksanaan Tugas Belajar telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10/Permentan/OT.140/3/2015 Tahun 2015. “Namun ini memerlukan banyak telahan agar dapat disesuaikan dengan kondisi saat ini. Setiap tahunnya kami memberikan peluang kepada seluruh ASN lingkup Kementan untuk dapat melanjutkan pendidikannya baik ke tingkat S2 maupun S3. Tentunya mereka harus melewati beberapa proses seleksi”, ungkapnya.
“Saat ini Kementan telah menjalin kerjasama dengan 11 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang telah menjadi mitra dalam peningkatan kualitas pendidikan ASN ini. 11 PTN tersebut adalah Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanudin, Universitas Andalas, Universitas Padjajaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Soedirman, Universitas Sumatera Utara, Universitas Sebelas Maret. Evaluasi dan monitoring dengan pihak PTN akan sangat bermanfaat untuk memberi masukan dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan peserta tugas belajar yang lebih efektif. Tentunya kita menginginkan seluruh ASN yang mengikuti program tugas belajar dapat mengikuti masa studi dengan baik, lulus tepat waktu dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama studi untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian yang bermanfaat dilingkungan tempat tugas masing-masing”, papar Setya Budhi.
Ditambahkan oleh Kepala Sub Kerjasama, Pusdiktan Roni Angkat yang juga telah menyelesaikan program tugas belajar S3 mengungkapkan beberapa keuntungan dari beasiswa melalui tugas belajar yakni : mendapatkan jaringan yang luas, mendapatkan dukungan keuangan dan bila dapat menyelesaikan masa studi tepat waktu maka akan menjadi sebuah prestasi yang menonjol baik di tingkat perguruan tinggi juga di Instansi kerjanya. (lely)